Tampilkan postingan dengan label kepramukaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kepramukaan. Tampilkan semua postingan
Rabu, 23 Oktober 2013
Selasa, 15 Januari 2013
Sebatas Patok Tenda
Dendangkanlah suara hati ini
Suara hati yang ingin ku dendangkan
Tak mau ku tunggu ku sampaikan
Kan ku ungkapkan lewat laguku
Berawal dari perkemahan ini
Rasa itu pun hadir di hatiku
Menghiasai relung sukmaku
Cinta bersemi dibumi perkemahan
Oh... mungkinkah rasa cinta ini
akan abadi untuk selamanya
Rasa ini semakin membelenggu
Cinta lokasi dibumi perkemahan
Reff:
Akankah cintaku sebatas patok tenda
Tenda terbongkar, sayonara cinta…
Minggu, 06 Januari 2013
PERMAINAN PRAMUKA
1. REBUT DAN RAMPAS
Peralatan : Tongkat atau sapu lidi untuk tiap anak
Jumlah pemain : bebas
Waktu : 10 menit
Tujuan : Melatih kecekatan & Melatih kesetiakawanan
Unsur hiburan
Semua
anak membentuk lingkaran dengan jarak kira-kira 1 meter. Semakin ahli,
jaraknya dapat semakin jauh. Tiap anak memegang tongkatnya hingga
berdiri tegak di lantai. Bila ada perintah “ya” tiap anak harus
melepaskan tongkatnya dan cepat-cepat menangkap tongkat teman di sebelah
kanannya. Bila tongkat itu sudah keburu jatuh, maka ia dikeluarkan.
Permainan ini sangat menyenangkan dan dapat bervariasi. Jarak antar anak
dapat diperbesar bila anak-anak sudah mampu, perintah dapat berupa
“kiri” atau “kanan”. Bila ingin permainan lebil lama, maka setelah jatuh
3 kali baru dikeluarkan.
2. PETANI DAN PENCURI
Peralatan : Karet gelang atau tali, kantong kacang, atau potongan kain
atau agar kelihatan sungguhan, sebuah apel.
Jumlah pemain : bebas
Waktu : 8-10 menit
Tujuan : Melatih kecepatan
Unsur hiburan
Anak-anak
membentuk lingkaran dan seorang anak, yang jadi pencuri disuruh keluar
ruangan. Selagi ia diluar, seorang anak ditunjuk sebagai petani. Sebuah
benda ditaruh di tengah lingkaran. Pencuri tadi datang dan berjalan
diluar lingkaran. Ia boleh memasuki lingkaran dari mana saja dan mencuri
benda itu. Petani harus menangkapnya pada saat pencuri menyentuh benda
tersebut. Pencuri itu harus lari
keluar dari lingkaran lewat jalan masuk tadi dan ia selamat bila ia dapat keluar tanpa tertangkap. Bila ia tidak tertangkap, maka petani itu harus jadi pencuri dan dipilih petani baru..
keluar dari lingkaran lewat jalan masuk tadi dan ia selamat bila ia dapat keluar tanpa tertangkap. Bila ia tidak tertangkap, maka petani itu harus jadi pencuri dan dipilih petani baru..
3. ARUNG JERAM
Tujuan :
a. Kerja sama tim.
b. Kekompakan regu.
c. Yang kuat membantu yang lemah.
d. Menetapkan bersama trategi manajemen secara tepat.
e. Menempatkan diri saat bertindak/ menjalankan tugas.
Alat :
a. Tali besar ( diameter 4-5 cm/ seukuran tali Perahu ).( panjang tali sesuaikan dengan anggota regu yang bermain. )
b. Kedua ujung tali di ikat dengan kuat.
Pelaksanan :
a. Semua anggota regu duduk melingkar dengan kedua kaki menjulur (selonjor) ke dalam lingkaran.
b. Tiap anggota regu kedua tangannya memegang tali, jarak antar anggota regu 0,5 – 1 meter. Jarak semakin rapat semakin baik.
Peraturan :
a. Semua anggota regu berupaya untuk berdiri secara bersama-sama.
b. Saat mencoba berdiri, kedua kaki/ lutut tidak boleh ditekuk ( Tetap Lurus )
c. Setelah dapat berdiri bersama, kemudian berupaya duduk bersama kembali.
d. Diupayakan jangan ada peserta yang terjatuh.
4. STICK GOYANG
Tujuan :
a. Menjalin Kerja sama dan toleransi antar anggota.
b. Belajar saat menerima dan kapan harus memberikan kesempatan kepada yang lain.
c. Berlatih menghadapi segala rintangan atas asas kebersamaan.
Alat :
a. Tali Pramuka/ boleh rafia. Sejumlah peserta.
b. Tongkat/ Balok/ papan kayu/ Bambu . Panjang ( 2- 3 meter ) Diameter bebas.
c. Aneka Halang rintang.
Pelaksanaan :
a. Tiap anggota regu berhak memegangi utas tali . boleh sebelah kanan atau kiri
b. Ditengah tarikan utas tali, diletakkan balok/ bambu dengan tali dalam kondisi kencang.
c. Regu Menempuh suatu perjalanan penuh rintangan dengan jarak bebas.
d. Regu dengan waktu tempuh tercepat dan balok/ bambu tidak pernah jatuh itulah yang terbaik
e. Rintangan
dapat dibuat sedemikian rupa, sehingga perjalanan membawa balok/ bambu
nampak penuh tantangan. ( Melebar, menyempit, lompat, naik dan turun)
5. BAUT BARISAN
Tujuan :
Agar
seluruh peserta bisa berkenalan lebih jauh, fisik maupun sifat-sifat
mereka, sekaligus melatih mereka bekerjasama dalam kelompok.
Langkah-langkah :
a. Peserta
di bagi dalam 2 kelompok yang sama banyak (bila jumlah peserta ganjil,
seorang pemandu bisa masuk ke dalam salah 1 kelompok).
b. Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut :
1. Kedua
keompok akan berlomba menyusun barisan. Barisan disusun berdasarkan
aba-aba pemandu :tinggi badan, panjang rambut, usia dst.
2. Pemandu akan menghitung sampai 10, kemudian kedua kelompok, selesai atau belum, harus jongkok.
3. Setiap kelompok secara bergantian memeriksa apakah kelompok lawan telah melaksanakan tugasnya dengan benar.
4. Kelompok
yang menang adalah kelompok yang melaksanakan tugasnya dengan benar dan
cepat ( bila kelompok dapat meyelesaikan tugasnya sebelum hitungan ke
10 mereka boleh langsung jongkok untuk menunjukkan bahwa mereka telah
selesai melakukan tugas).
c. Sebelum pertandingan di mulai bisa dicoba terlebih dahulu untuk memastikan apakah aturan mainnya sudah dipahami dengan benar.
6. BERCERMIN
Latihan
yang menyenangkan ini digunakan untuk mendiskusikan perasaan dan sikap
dalam menuntun dan mengikuti orang lain. Acara sore yang baik.
Prosedur :
a. Setiap
peserta memilih pasangannya dan berdiri berhadapan dengan tangan ke
atas dalam jarak kira-kira sejengkal. Mereka menirukan gerak
pasangannya, layaknya sebuah cermin, demikian bergantian sesuai dengan
keinginan mereka.
b. Untuk putaran kedua, pasangan meneruskan bercermin, tapi kali ini kedua tangannya bersentuhan dengan lembut.
c. Pada putaran ketiga, mintalah mereka merapatkan tangan dengan kuat, dan melanjutkan menuntun mengikuti bergantian.
Bahan diskusi :
1. Apa bedanya antara ketiga pengalaman tadi ?
2. Bagaimana perasaan anda pada setiap latihan menuntun dan mengikuti tadi ?
3. Adakah persamaan yang anda temukan dalam hal menuntun dan mengikuti dengan kenyataan sehari-hari?
Jumat, 04 Januari 2013
Download Lagu MP3 Pramuka
Hymne Pramuka / Satya Darma Pramuka
> Program Semaphore
> Program Sandi AN
> Program Sandi AZ
> Program Semaphore
> Program Sandi AN
> Program Sandi AZ
Disponsori oleh: |
Daftar gratis, upload/simpan file gratis, file di-download Anda dibayar |
Kamis, 03 Januari 2013
Gerakan Pramuka Indonesia
Lambang Gerakan Pramuka berupa Tunas Kelapa
Pimpinan Ka Kwarnas: Prof. DR. Dr. Azrul Azwar, M.P.H (2008-2013)
Didirikan 14 Agustus 1961
Pembubaran
Negara Indonesia
Bendera Gerakan Pramuka.png
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat Muda yang Suka Berkarya.
"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing Pramuka.
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Daftar isi
1 Sejarah
2 Tujuan Kepramukaan
3 Prinsip Dasar Kepramukaan
4 Metode Kepramukaan
5 Keanggotaan
6 Sifat
7 Lagu
8 Lambang Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (sekarang)
9 Sumatera
10 Jawa
11 Kalimantan
12 Bali dan Nusa Tenggara
13 Sulawesi
14 Kepulauan Maluku dan Papua
15 Lambang Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (dulu)
16 Catatan Kaki
17 Pranala Luar
Sejarah
Lambang identitas dari INPO yang berupa bendera merah dan putih berukuran 84 cm X 120 cm.
Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung.[1] Sedangkan di tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).[1] Kedua organisasi cikal bakal kepanduan di Indonesia ini meleburkan diri menjadi satu, bernama (Belanda) Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926.[1]
Pada tanggal 26 Oktober 2010, Dewan Perwakilan Rakyat mengabsahkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Berdasarkan UU ini, maka Pramuka bukan lagi satu-satunya organisasi yang boleh menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Organisasi profesi juga diperbolehkan untuk menyelenggarakan kegiatan kepramukaan. [2]
Tujuan Kepramukaan
Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional, bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi spiritual, social, intelektual dan fisiknya, agara mereka bias:
Membentuk, kepribadian dan akhlak mulia kaum muda
Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda
Meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjadi calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan.
Prinsip Dasar Kepramukaan
Lambang Kwarnas Gerakan Pramuka Indonesia
Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
Peduli terhadap dirinya pribadi
Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
Metode Kepramukaan
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
Belajar sambil melakukan kegiatan yang menyenangkan atau menghibur
Sistem berkelompok
Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik
Kegiatan di alam terbuka
Sistem tanda kecakapan
Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri
Kiasan Dasar
Keanggotaan
Gerakan Pramuka Indonesia memiliki 17.103.793 anggota (per 2011)[3] , menjadikannya gerakan pramuka terbesar di dunia.
Sifat
Orgnasasi Kepanduan Indonesia di seputaran tahun 1920-an.
Lambang Gerakan Pramuka (menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) adalah Tunas Kelapa, dikenakan pada kerah kiri baju pramuka dan Lambang WAGGGS yang dikenakan pada kerah kanan baju pramuka puteri. Sedangkan untuk putera, Lambang Gerakan Pramuka dikenakan pada kantung sebelah kiri, sedangkan Lambang WOSM pada kantung sebelah kanan kemeja. Emblem lokasi wilayah Gerakan Pramuka (berdasarkan provinsi) dikenakan pada lengan sebelah kanan baju Pramuka.
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja
Lagu
Pramuka memiliki satu buah lagu, yakni Hymne Pramuka.
“
Kami Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku kudharmakan, dharmaku kubaktikan
agar jaya, Indonesia, Indonesia
tanah air ku
Kami jadi pandumu.
sumber : wikipedia.orq
sumber : wikipedia.orq
download lagu mp3 pramuka klik
Langganan:
Postingan (Atom)